Oleh : Arrum Ma’rifah

1/
Rindu serupa ayat- ayat suci pada kitab berdebu
Sekian lama tak terjamah oleh temu
Di lorong malam, nganga menelan angan dan apa saja;
Insomnia, secangkir nama, dan ucapan selamat tidur:
Semoga diterima di sisi-Nya
 
Ibu membenahi selimut yang tersemat di dadanya
Doa tak pernah pura- pura lupa
Ke arah mana harus mengamini cinta
Pada riuh hujan malam ini, kusisipkan diriku
Di antara rintik berkaki runcing
Yang sampai di atap kantornya
 
2/
Di balik pakaian berlapis- lapis itu, ibu setia memintal puisi
Gerah dan nyeri, tak sedikitpun menggeser berani
Sebab ada nyawa yang harus ditimang
Sebelum maut lebih dulu menyesap oksigen
Dari paru- paru yang di sanalah
Sumber nestapa bersembunyi
 
3/
Karangan bunga ramai- ramai mengetam duka
Namun di kantong waktu
Hari- hari masygul sedang mendengkur
Mari menggamit lengan pandemi
Sebab cita- cita sudah menanti di bibir makbul
 
Jangan lupa mencuci tangan, sayang
Karena diri sendiri adalah juru selamat
Bagi nestapa yang diutus Tuhan
Kalimat ibu memantul- mantul di dinding malam
Huruf- huruf melenting ke dasar cangkir
Akupun hidup sekali lagi
Di bawah asupan dan asuhan kopi
Sebelum keselamatan beranjak pergi

Lomba Cipta Karya Puisi Nasional – Kategori Umum

Sumber gambar: https://www.google.com/search?q=pahlawan+covid&tbm=isch&ved=2ahUKEwj5lPXqi6XuAhUegEsFHcHMBwQQ2-cCegQIABAA&oq=pahlawan+covid&gs_lcp=CgNpbWcQAzIECCMQJzICCAAyAggAMgQIABAeMgQIABAeMgQIABAeMgYIABAFEB4yBggAEAUQHjIGCAAQBRAeMgYIABAFEB46CAgAELEDEIMBOgUIABCxAzoGCAAQCBAeUJPIFVjo4hVg7-UVaABwAHgAgAGQAYgB7wqSAQM5LjWYAQCgAQGqAQtnd3Mtd2l6LWltZ8ABAQ&sclient=img&ei=lkoFYPnxF56ArtoPwZmfIA&bih=610&biw=1366&safe=strict#imgrc=O09zAOTshbooGM

Categories:

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *